Sengketa Kepimpinan PWI Pusat akan Didamaikan Melalui Kongres.(Foto: citra Indonesia.id)
Pijarberita.com – Jakarta, Sengketa dua paham Kepemimpinan PWI Pusat, mulai menemukan titik pencerahan, setelah adanya niat dari Kementerian Komunikasi dan Digital atau Kemenkomdigi untuk memfasilitasi melalui Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Dilansir dari citra Indonesia.id, melalui Kongres PWI sebagai salah satu cara untuk melakukan rekonsiliasi kedua kubu kepengurusan yang berseteru yakni antara kepengurusan Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang. Rencananya Kongres PWI Pusat berlangsung 10 Desember atau 15 Desember mendatang.
Menurut, Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, kedua belah pihak yang berseteru itu, sudah bertemu di salah satu restoran di Jakarta, Jumat siang yang dihadiri Hendry Ch Bangun, Zulmansyah Sekedang, Ketua PWI DKI Jakarta, Kesit B Handoyo serta para senior PWI diantaranya Atal S Depari.
Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya, Nezar meminta agar PWI bersatu kembali. Terkait dengan itu, dia mengusulkan melalui Kongres PWI yang dipercepat. Nezar juga mengingatkan terkait hasil pertemuan sebelumnya yang menyepakati digelarnya KLB Perdamaian.
Pada KLB Perdamaian tersebut, panitia berasal dari kedua belah pihak. Masing-masing lima orang sebagai panitia bersama. Belakangan, pihak Hendry Ch Bangun tidak setuju dengan nama KLB Perdamaian. Mereka mengusulkan rekonsiliasi dalam bentuk pertemuan dan akhirnya disepakati namanya Kongres PWI dan waktunya dipercepat. Untuk Kongres PWI yang dipercepat atau Kongres Percepatan, Nezar siap memfasilitasi tempat pelaksanaan Kongres PWI di Pusat Pelatihan Komdigi di Cikarang, Bekasi.
Nezar juga menawarkan Kongres PWI dipercepat digelar 10 Desember atau 15 Desember mendatang. Semangat Kongres untuk kembali mempersatukan organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia, sekaligus mengakhiri dualisme Pengurus PWI Pusat.
Apalagi, banyak agenda wartawan yang terkendala akibat dualisme, seperti Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) “Kita siap mengikuti Kongres PWI dipercepat sebelum 15 Desember. Bahkan 10 Desember. kita siap sesuai arahan Pak Nezar Wamenkomdigi. Saya sudah komunikasi juga dengan lebih 15 PWI Provinsi di Indonesia, semua setuju agar masalah PWI segera selesai melalui pelaksanaan Kongres PWI dipercepat,” ujar Zulmansyah Sekedang.
Menurut Zulmansyah, tidak ada alasan untuk tidak memenuhi keinginan Wamen Komdigi, apalagi dasarnya adalah untuk persatuan dan masa depan PWI yang lebih baik. “Kita semata-mata mempertimbangkan bahwa ini adalah langkah terbaik untuk membuat organisasi wartawan yang kita cintai ini bersatu, utuh dan kuat kembali,” ucap mantan Ketua PWI Riau dan Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat itu.
Satu hal paling penting dalam Kongres PWI dipercepat nantinya adalah apa pun hasilnya harus legowo, emua pihak menerima, dan tidak boleh ada gugat-menggugat. Pihak penyelenggara juga mengundang perwakilan Dewan Pers, perwakilan Kemenkomdigi, dan Kemenhukum sebagai saksi untuk PWI bersatu kembali.(*/jal)
Editor: Jufri Alkatiri