Isra Mi’raj : Makna Spiritual dan Filosofis. (Foto: alhusnainternational.sch.id)

Oleh : Prof. Dr. Murodi al-Batawi*

Salah satu peristiwa terbesar yang terjadi pada 27 Rajab adalah Peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad saw. Kenapa dibilang sebagai salah satu peristiwa terbesar, karena saat Isra dan Mi’raj Allah swt  membawa Rasulullah Muhammad saw melalui perjalanan di  malam hari dari Mekkah ke Masjidil Aqsha, Palestina dengan mengendarai Buraq -- sebuah kendaraan khusus yang disediakan Allah untuk membawa dan menemani Rasululah saw didampingi oleh Malaikat Jibril.

Hanya dalam sekejap mata beliau tiba di Palestina, sesuatu yang dianggap aneh oleh masyarakat Quraisy ketika itu kerena, menurut mereka, perjalanan tersebut memerlukan waktu cukup lama, mungkin beberapa hari atau bulan bila menggunakan kendaraan Unta terbaik. Mendengar cerita Nabi pada 27 Rajab di malam hari pergi ke Masjidil Aqsha, masyarakat Quraisy semakin mengejek dan memperolok Nabi Muhammad saw. Terlebih, sambung cerita Rasulullah saw, beliau ditemani malaikat Jibril untuk segera menghadap Allah di Sidratil Muntaha, batas tempat Nabi Muhammad saw bisa bertemu dengan cahaya Allah swt. Masyarakat kian tidak percaya.

Maka masyarakat kafir Mekkah semakin mengejek dan menghina Nabi dan para pengikutnya. Hampir sebagian besar masyarakat Kota Mekkah sangat tidak percaya cerita Nabi Muhammad tersebut -- tetapi, ketika berita perjalanan Isra Mi’raj tersebut diceritakan kepada sahabat Nabi bernama Abu Bakr, dia langsung percaya seratus persen tanpa menolak isi cerita tersebut -- karena itu, Nabi Muhammad saw memberikan gelar al-Shiddiieq kepada Abu Bakr. Sejak saat itulah Abu Bakr bernama Abu Bakr al-Shiddieq.

Isra Mi'raj: Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad saw

Isra Mi'raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Peristiwa ini merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit ke-7 dan kembali ke Mekah. Pada saat itu, Nabi Muhammad saw sedang mengalami kesulitan dan tekanan dari kaum Quraisy di Mekah. Allah swt  kemudian memutuskan untuk mengangkat Nabi Muhammad saw dalam perjalanan spiritual yang luar biasa.

Perjalanan Isra dan Mi’raj

Perjalanan Isra dimulai ketika Nabi Muhammad saw sedang berada di Masjidil Haram. Malaikat Jibril AS kemudian datang dan membawa Nabi Muhammad saw ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Di sana, Nabi Muhammad saw  bertemu dengan para nabi lainnya, seperti Nabi Isa AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Ibrahim AS.

Setelah itu, Nabi Muhammad saw  naik ke langit ke-7 dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. Di setiap langit, Nabi Muhammad saw bertemu dengan para nabi lainnya dan melihat keajaiban-keajaiban Allah swt. Di langit ke-7, Nabi Muhammad  saw bertemu dengan Allah swt dan menerima perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu.

Pesan dan Makna Isra Mi’raj

Peristiwa Isra Mi'raj memiliki pesan dan makna yang sangat penting bagi umat Islam. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah swt  memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan bahwa Nabi Muhammad  saw adalah utusan Allah swt yang terpercaya. Peristiwa ini juga menekankan pentingnya shalat 5 waktu dan kepatuhan kepada Allah swt.Peristiwa Isra Mi'raj memiliki kaitan yang sangat erat dengan perintah shalat dalam Islam. Berikut adalah beberapa fakta  tentang ckaitan antara Isra Mi'raj dan perintah shalat:

Perintah Shalat dalam Peristiwa Isra Mi'raj

1. Perintah Shalat 5 Waktu: Selama peristiwa Isra Mi'raj, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk melaksanakan shalat 5 waktu, yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

2. Pengalaman Spiritual: Peristiwa Isra Mi'raj merupakan pengalaman spiritual yang sangat dalam bagi Nabi Muhammad saw. Dalam peristiwa ini, beliau dapat melihat keajaiban-keajaiban Allah SWT dan bertemu dengan para nabi lainnya.

3. Koneksi dengan Allah swt: Perintah shalat dalam peristiwa Isra Mi'raj menunjukkan koneksi yang sangat dekat antara Nabi Muhammad saw dan Allah swt. Shalat merupakan salah satu cara untuk mempertahankan koneksi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Perintah Shalat dalam Islam

1. Kewajiban Bagi Umat Islam: Perintah shalat dalam peristiwa Isra Mi'raj menunjukkan bahwa shalat merupakan kewajiban bagi umat Islam.

2. Pengembangan Spiritualitas: Shalat merupakan salah satu cara untuk mengembangkan spiritualitas dan kesadaran dalam kehidupan.

3. Koneksi dengan Allah SWT: Shalat merupakan salah satu cara untuk mempertahankan koneksi dengan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Spiritual dan Filosofis Isra Mi’raj

Berikut beberapa pesan yang dapat dipetik dari perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW:

Pesan Spiritual Isra Mi’raj.

Terdapat pesan dan makna Spiritual dan Filosofis Peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan Rasulullah saw pada 27 Rajab dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu ke Sidratul  Muntaha. 1. Kekuatan Iman: Perjalanan Isra Mi'raj menunjukkan kekuatan iman Nabi Muhammad  saw dan pentingnya iman dalam menghadapi tantangan hidup. 2. Koneksi dengan Allah swt: Perjalanan ini menunjukkan koneksi yang sangat dekat antara Nabi Muhammad saw dan Allah swt, dan pentingnya mempertahankan koneksi ini dalam kehidupan sehari-hari. 3. Pengembangan Spiritualitas: Perjalanan Isra Mi'raj menunjukkan pentingnya pengembangan spiritualitas dan kesadaran dalam kehidupan.

Makna dan Pesan Filosofis

Hakikat Alam Semesta. Perjalanan Isra Mi'raj menunjukkan hakikat alam semesta yang sangat luas dan kompleks, dan pentingnya memahami hakikat ini dalam kehidupan. Koneksi antara Mikrokosmos dan Makrokosmos. Perjalanan ini menunjukkan koneksi yang sangat erat antara mikrokosmos (diri manusia) dan makrokosmos (alam semesta). Pengintegrasian Ilmu dan Spiritualitas. Perjalanan Isra Mi'raj menunjukkan pentingnya pengintegrasian ilmu dan spiritualitas dalam kehidupan.

Kesabaran dan Ketabahan

Perjalanan Isra Mi'raj menunjukkan kesabaran dan ketabahan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan hidup. Kepatuhan terhadap Allah swt. Perjalanan ini menunjukkan kepatuhan Nabi Muhammad  saw terhadap Allah SWT dan pentingnya mempertahankan kepatuhan ini dalam kehidupan. Pengorbanan dan Kesediaan. Perjalanan Isra Mi'raj menunjukkan pengorbanan dan kesediaan Nabi Muhammad saw untuk menjalankan misi Allah swt. Oleh karena itu, umat Islam seluruh dunia akan selalu memperingati peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan Rasulullah saw untuk mengenang perjalanan Isra Mi’raj dan perintah Allah swt untuk melaksanakan Shalat Wajib lima waktu. Demikian dan InsyaAllah bermanfaat.

*Dosen Tetap Sekolah Pascasarjana UIN  Syarif Hidayatullah Jakarta

  Editor: Jufri Alkatiri