
Tradisi Shalat Iedul Fitri di Indonesia (Foto: Kaltim Today)
Oleh: Prof. Dr. Murodi al-Batawi, MA*
Setelah semalaman umat Islam melakukan Takbir, Tahmid, dan Tahlil, baik di Masjid, Mushalla, Langgar, Surau, Meunasah, atau Dayah -- seluruh umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, usai Shalat Subuh, mereka bersiap diri untuk pergi ke Masjid atau ke lapangan, untuk melaksanakan Shalat Iedul Fitri secara berjama’ah. Namun sebelum keberangkatan mereka ke tempat pelaksanaan Shalat Iedul Fitri, mereka membersihkan dahulu diri mereka dengan mandi dan berkeramas. Setelah itu, umat Islam – pria dan perempuan serta anak-anak, berdandan dengan menggunakan pakaian baru dan rapih.
Kemudian mereka secara individu atau berkelompok mereka pergi menuju tempat pelaksanaan Shalat Iedul Fitri, baik di Masjid atau di lapangan yang dipersiapkan untuk pelaksanaan Shalat Iedul Fitri berjama’ah. Setelah jama’ah berkumpul, sambil menunggu waktu pelaksanaan, banyak informasi yang disampaikan oleh panitia Shalat Iedul Fitri.
Setelah tiba waktu Shalat Iedul Fitri, Khatib menaiki mimbar untuk berkhutbah. Biasanya tema khutbah selalu terkait dengan tradisi Ramadhan dan hikmah bulan suci tersebut. Ada juga yang berkaitan dengan tema fitrah kemanusiaan dan lain sebagainya. Namun, sebelum itu, kita kulik dahulu sejarah tradisi Shalat Iedul Fitri sejak masa Nabi Muhammad Saw hingga kini.
Sejarah Tradisi Shalat Iedul Fitri
Shalat Iedul Fitri adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan oleh umat Islam pada hari raya Idul Fitri, yang menandai akhir dari bulan Ramadan. Berikut adalah sejarah dan makna shalat Iedul Fitri dalam tradisi Islam.
Sejarah Shalat Iedul Fitri
Shalat Iedul Fitri telah dilakukan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Pada saat itu, Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk melakukan shalat Iedul Fitri. Tradisi ini terus dilakukan oleh umat Islam sampai sekarang, termasuk di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pelaksanaan Shalat Iedul Fitri mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah Indonesia mengakui dan mendukung pelaksanaan Shalat Iedul Fitri sebagai tradisi yang penting dalam kehidupan masyarakat Muslim. Shalat Iedul Fitri dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid besar dan lapangan-lapangan terbuka, dengan dihadiri oleh ribuan umat Muslim.
Makna Shalat Idul Fitri
Shalat Iedul Fitri memiliki beberapa makna yang penting dalam tradisi Islam: Makna sosiofilosofis -- Shalat Idul Fitri sangatlah mendalam dan memiliki beberapa aspek yang penting dalam kehidupan masyarakat Muslim.
Makna Sosial Shalat Iedul Fitri
1. Kesatuan dan Persatuan: Shalat Iedul Fitri merupakan simbol kesatuan dan persatuan umat Islam. Dengan melakukan shalat bersama-sama, umat Islam menunjukkan kesatuan dan persatuan dalam menjalankan ibadah.
2. Kesadaran Sosial: Shalat Iedul Fitri juga mengingatkan umat Islam tentang kesadaran sosial. Dengan melakukan shalat, umat Islam diingatkan tentang pentingnya menjaga hubungan sosial yang harmonis dan saling membantu.
3. Kesadaran Berbagi: Shalat Iedul Fitri juga mengingatkan umat Islam tentang pentingnya berbagi dengan orang lain. Dengan melakukan shalat, umat Islam diingatkan tentang pentingnya berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan orang lain.
Makna Filosofis
1. Refleksi Diri: Shalat Idul Fitri merupakan momentum untuk melakukan refleksi diri. Dengan melakukan shalat, umat Islam diingatkan tentang pentingnya merefleksikan diri dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.
2. Pengembangan Diri: Shalat Idul Fitri juga mengingatkan umat Islam tentang pentingnya pengembangan diri. Dengan melakukan shalat, umat Islam diingatkan tentang pentingnya meningkatkan kualitas diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Kesadaran Spiritual: Shalat Idul Fitri juga mengingatkan umat Islam tentang kesadaran spiritual. Dengan melakukan shalat, umat Islam diingatkan tentang pentingnya meningkatkan kesadaran spiritual dan menjaga hubungan yang harmonis dengan Allah.
Makna lain dari Pelaksanaan Shalat Iedul Fitri
Selain makna di atas, terdapat makna lain dari pelaksanaan Shalat Iedul Fitri, antara lain; 1. Mengucapkan Syukur: Shalat Ieful Fitri adalah cara untuk mengucapkan syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan, terutama nikmat puasa Ramadan. 2. Menghormati Allah: Shalat Iedul Fitri adalah cara untuk menghormati Allah dan menunjukkan rasa taat dan patuh kepada-Nya. 3. Mengingatkan Kembali Nilai-Nilai Ramadhan: Shalat Iedul Fitri juga mengingatkan kembali nilai-nilai Ramadhan, seperti kesabaran, kejujuran, dan kepedulian terhadap orang lain.
Tata Cara Shalat Iedul Fitri
Shalat Iedul Fitri dilakukan dengan tata cara yang khusus, yaitu: 1. Dilakukan pada Iedul Fitri: Shalat Idul Fitri dilakukan pada hari raya Idul Fitri, yaitu setelah matahari terbit dan sebelum zhuhur. 2. Dilakukan di Lapangan atau Masjid: Shalat Iedul Fitri dapat dilakukan di lapangan atau masjid, tergantung pada keadaan dan kemampuan masyarakat. 3. Dilakukan dengan Khutbah: Shalat Iedul Fitri diawali dengan khutbah yang disampaikan oleh imam atau khatib. 4. Dilakukan dengan Shalat dua Rakaat: Shalat Iedul Fitri dilakukan dengan dua rakaat, dengan bacaan surat Al-Fatihah dan surat lainnya.
Setelah pelaksanaan Shalat Iedul Fitri selesai dilakukan, umay Islam kembali ke rumah masing-masing untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar untuk saling memaafkan atas kekhilafan yang dilakukan, baik disengaja maupun tidak disengaja, sambil menikmati kue Lebaran dan masakan kuliner khas di masing-masing daerah. (*)
* Dosen Tetap Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pengamat Sosial Kemasyarakatan
Editor: Jufri Alkatiri