Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Pekat Ladoya (Foto: Polda Jabar)

Pijarberita.com- Bandung, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat dalam Operasi Pekat II  Lodaya 2025, menangkap 504 preman. Operasi yang digelar sejak 1 Mei hingga 10 Mei lalu  mengungkap 177 kasus -- 111 di antaranya merupakan kasus premanisme.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, dalam operasi tersebut, aparat Polri menangkap 504 tersangka – yang terdiri 44 t dengan status Target Operasi (TO) dan 133 pelaku Non-Target Operasi. Sejumlah barang bukti yang disita 45 senjata tajam, 1 airsoft gun, 98 kendaraan roda dua, 5 kendaraan roda empat, 8 handphone, 49 dokumen, 31 potong pakaian, dan 2 kartu identitas.

“Operasi Pekat II Lodaya merupakan bentuk nyata komitmen Polda Jabar dalam menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.  Memberantas premanisme yang sering meresahkan warga. Polsii secara konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis,” kata Hendra.

Sejumlah kasus menonjol berhasil diungkap selama operasi berlangsung, termasuk kasus penganiayaan oleh anggota ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya dan Polres Cimahi, serta kasus perampasan mobil oleh debt collector dari perusahaan pembiayaan Indomobil.

Polda Jabar menyatakan  penindakan ini akan diikuti dengan upaya pembinaan dan solusi atas permasalahan sosial yang melatarbelakangi premanisme. “Pembinaan serta solusi terkait lahan pekerjaan dan persoalan sosial budaya preman terus dibicarakan bersama Gubernur Jawa Barat dan kepala daerah di tingkat kota dan kabupaten,” tambah Kombes Hendra.

Operasi Pekat II Lodaya ini dilaksanakan berdasarkan Rencana Operasi Nomor: R/Renops/12/IV/Ops.1.3/2025 dan Surat Perintah Kapolda Jabar Nomor: Sprin/1102/IV/OPS.1.3./2025 tanggal 29 April 2025. Kegiatan melibatkan personel dari satuan preventif, penegakan hukum, serta satuan bantuan baik di tingkat Polda maupun seluruh Polres jajaran di wilayah hukum Polda Jabar. (jal)

Editor: Jufri Alkatiri