Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pada Pilkada Serentak di Cisarua, Bogor. (Foto: Jufri Alkatiri)
Pijarberita.com - Cisarua, Upaya Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Depok untuk mengantisipasi serangan fajar dari kelompok-kelompok yang tidak ingin Pilkada Calon Wali Kota dan Wali Kota Depok berlangsung lancar dan sukses -- dengan mempertajam daya cakram duta-duta KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam melaksanakan tugasnya pada Pilkada tanggal 27 November mendatang.
Komisioner KPUD Depok David Hermawan mengatakan, KPPS sebagai badan adhoc yang bersentuhan langsung dengan warga yang memiliki hak pilih pada Pilkada serentak memang harus tegas dan tidak mudah terpengaruh dengan janji-ianji kosong. “KPUD Depok mengajak petugas KPPS harus tegas dan tolak politik uang,” kata David di Acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok bersama PWI Kota Depok, Senin di Cisarua, Bogor.
David mengingatkan sosialisasi petugas KPPS secara terbuka dengan menyisipkan pesan cerdas agar tidak gampang dibayar dengan menjual suara pemilih. Selain itu, KPUD Depok juga mengingatkan warga untuk menolak politik uang. Data di KPUD Depok tercatat 19.341 petugas KPPS mengawasi Pilkada. “Dengan sosialisasi dan melibatkan teman-teman wartawan, diharapkan warga Depok, semakin sadar dan tidak mudah hanyut dengan janji-janji dalam bentuk materi,” kata David.
Selain memuji cara kerja jurnalis, KPUD Depok juga melibatkan semua pihak untuk menjadi pemantau agar hasil Pilkada Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok bisa menjadi acuan bagi daerah lain. Selain itu, David juga mengimbau warga Depok tidak perlu golput dan apatis dengan adanya hingar-bingar kampanye calon walikota Depok menjelang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Pihak KPUD Depok juga terbuka untuk menerima masukan yang disampaikan warga maupun lembaga sosial untuk mensukseskan pesta demokrasi yang berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia. “Kami akan memberikan apresiasi dari laporan yang masuk dan langsung disampaikan masyarakat, dengan disertai data yang akurat, sehingga memudahkan komisioner KPUD untuk menindaklanjuti laporan yang disinyalir terjadinya kecurangan,” kata David.
Selain masalah serangan fajar yang disinyalir dapat saja terjadi, pihak KPUD juga memastikan jumlah pemilih tercatat sebanyak 1.427.674 orang dengan total 2.673 TPS, tidak ada masalah, termasuk mengantisipasi calon pemilih dari generasi milenial dan genzi yang genap berusia 17 tahun pada hari pemilihan. Insyaallah mereka pasti dapat ikut menggunakan hak pilihnya. Pihak KPUD Depok juga optimistis 80 persen warga kota Depok ikut Pilkada yang tinggal delapan hari lagi.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Depok Rusdy Nurdiansyah mengapresiasi Acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok yang diikuti jurnalis dan didukung KPUD Depok. (jal)
Editor: Jufri Alkatiri