Pijarberita.com—Jakarta, Kongres Persatuan PWI bertemakan “Bangkit dan Bersatu” akan berlangsung hari Jumat dan Sabtu 29-30 Agustus 2025 di BPPTIK Komdigi, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Kongres tersebut bertujuan untuk memilh Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat 2025-2030 – sebagai institusi pers yang legal dan sekaligus forum pemersatu serta ajang demokrasi yang mampu membawa semangat kebersamaan di tubuh PWI.
Sehari menjelang kongres, muncul perang tanding atau perang urat syaraf. Kali ini, datang dari mantan Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung 2023, Hendry Ch Bangun yang mensinyalir dugaan adanya intervensi pemerintah, itu merupakan pernyataan sesat yang menuai reaksi keras.
Informasi yang diperoleh Kamis, menyatakan, dengan munculkan silang pendapat tersebut, sejumlah Pengurus Daerah PWI menilai pernyataan Hendry tersebut sangat berlebihan dan tidak berdasar dan bisa merusak wibawa organisasi profesi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia tersebut.
Menurut Ketua PWI Papua Barat Bustam, independensi PWI harus dijaga dengan kerja nyata, bukanya dengan melempar isu intervensi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Kita sambutlah sikap pemerintah yang mewakili negara, yang justru peduli taerhadap persolan yang membelit PWI dengan memfasilitasi demi terselenggarakntya Kongres Perstauan PWI di Cikarang nanti,” katanya.
Dikatakan, PWI seharusnya berterima kasih kepada Pemerintah yang telah membantu dan memfasilitasi terselenggarnya Kongres Persatuan. “Kita mesti positive thinking, bukan malah berpikiran picik. PWI kisruh berkepanjangan dan terbukti Hendry gagal berkontribusi untuk menyelesaikannya,” tutur Bustam.
Kongres PWI persatuan akan dihadiri utusan 39 proponisi dan cabang khusus Solo diharapkan bisa fokus pada regenerasi kepimpinan, bukan terjebak dalam isu-usi liar yang hanya melemahkan solidaritas organisasi wartawan tertua dan terbesar, yang diduga ada ambisi pribadi ingin terpilih menjadi Ketum PWI. (jal)
Editor: Jufri Alkatiri