Renungan Malem Jemuwah:  Tuhan Maha Hadir (bag-3)

Oleh: Anwar R. Soediro*

C. Tindakan Ilahi (Takdir)

Mekanika kuantum adalah cabang fisika yang dikenal karena prinsip-prinsipnya yang berlawanan dengan intuisi dan telah mencapai penemuan-penemuan mengejutkan tentang alam pada skala terkecil. Tidak seperti fisika klasik di mana objek memiliki keadaan yang pasti dan lintasan yang deterministik, berbeda dengan fisika kuantum yang mengungkapkan dunia probabilitas, superposisi, dan keterikatan.

Mekanika kuantum memang menantang kepastian hukum klasik, yang menunjukkan bahwa pada tingkat fundamental, alam memiliki unsur ketidak-pastian dan ambiguitas. Keanehan kuantum semacam itu telah membuka percakapan baru tentang bagaimana “tindakan/takdir ilahi” dapat dipahami dalam konteks ilmiah.

Dalam pandangan Newton  klasik, alam semesta sering kali dipandang sebagai mekanisme jam di mana masa depan ditentukan secara ketat oleh masa lalu, sebuah gambaran yang hanya menyisakan sedikit ruang bagi Tuhan untuk bertindak tanpa menangguhkan atau “melanggar” hukum fisika.

Sebaliknya, mekanika kuantum menghadirkan ketidak-pastian dan keterbukaan sejati dalam proses-proses fisika. Alih-alih (tidak bisa tidak) alam semesta di mana setiap peristiwa terkunci oleh kondisi sebelumnya, kita memiliki alam semesta yang memilih di antara berbagai kemungkinan, seolah-olah menyisakan ruang untuk pengaruh atau bimbingan dari Yang Maha Halus (al-Lathif).

Beberapa Teolog dan Ilmuwan telah memanfaatkan gagasan ini, menyatakan bahwa Tuhan dapat bekerja dalam kerangka ketidak-pastian kuantum untuk memengaruhi hasil tanpa melanggar hukum alam.

Dengan kata lain, jika peristiwa fisik tidak ditentukan sebelumnya tetapi dapat jatuh ke dalam berbagai hasil berdasarkan probabilitas, mungkin kehendak Tuhan dapat memengaruhi skala ke satu arah atau yang lain dengan cara yang tidak terdeteksi oleh sains namun signifikan terhadap jalannya peristiwa.

Alur penyelidikan ini membawa perspektif teologis ke dalam dialog dengan fisika kuantum, mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam: Mungkinkah mekanika kuantum menjadi salah satu cara Tuhan yang transenden berinteraksi dengan dunia ciptaan?

Dapatkah perilaku partikel subatomik yang tidak dapat diprediksi diselaraskan dengan agensi-agenda (kehendak) ilahi yang memiliki tujuan?

Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, diskursus ini akan menyelami petualangan inter-disipliner di persimpangan antara sains modern dan tradisi-tradisi iman dan tawhid.

Selanjutnya, akan mensurvei fenomena-fenomena kuantum utama dan mengaji bagaimana masing-masing fenomena dapat berfungsi sebagai jendela untuk memahami tindakan ilahi. Bagaimana mengintegrasikan wawasan teologi Islam, dalam perspektif filosofis tradisi ineteltual muslim beresonansi dengan atau menantang gambaran kuantum tentang realitas.

Secara keseluruhan, tujuannya adalah untuk tetap berlandaskan ilmiah sembari menjelajah ke dalam interpretasi metafisika dan teologis.

Misteri di jantung teori kuantum antara lain; (1) pengaburan batas antara yang mungkin dan yang nyata, yang di sini dan yang di mana-mana, yang mengamati dan yang diamati; (2) menyediakan lanskap metaforis yang kaya untuk berpikir tentang bagaimana Tuhan yang maha-kuasa dan maha-tahu dapat memengaruhi alam semesta.

Pada saat yang sama, kita harus mendekati topik ini dengan kerendahan hati dan keseimbangan, menyadari daya tarik sekaligus keterbatasan dalam menghubungkan mekanika kuantum dengan teologi (tradisi intelektual).

Fenomena Kuantum Utama dan Tindakan Ilahi

Fisika kuantum modern menghadirkan beberapa fenomena terkenal yang menantang intuisi normal kita: (1) keruntuhan fungsi gelombang partikel secara tiba-tiba setelah pengukuran, (2) keterikatan partikel yang luar biasa melintasi jarak yang sangat jauh, (3) efek pengamat di mana tindakan pengamatan mengganggu suatu sistem, dan (4) ketidakpastian  atau ketidakpastian yang meluas dalam hasil.

Masing-masing fenomena ini tidak hanya memicu penelitian ilmiah tetapi juga refleksi filosofis. Banyak yang bertanya-tanya: mungkinkah fitur-fitur aneh dunia kuantum ini merupakan saluran yang melaluinya kehendak atau kehadiran ilahi beroperasi dalam ciptaan?

Pada bagian ini, kita akan mengeksplorasi setiap konsep kuantum secara bergantian dan mempertimbangkan ide-ide analogi dari pemikiran teologis.  (Bersambung)

*Pengamat Sosial, Filsuf, dan Alumni Fateta UGM Yogyakarta

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *