Wamen Komdigi Beri Perhatian ke Rosalia Indah terkait Penipuan Modus Agen Tiket di Google Maps

Pijarberita.com-Solo, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria mengatakan, perusahaan Rosalia Indah secepatnya  membuat pengaduan konten ke Google, ke Komdigi, dan Cyber Crime Mabes Polri. “Google dalam community guidelines punya komitmen untuk semua konten yang diupload oleh pengguna dan berpotensi freud, biasa mendapat prioritas untuk ditangani,” kata Nezar Patria.

PT Rosalia Indah Transport menyampaikan keluhannya tentang maraknya penipuan modus nomor telepon palsu agen pemesanan tiket bus Rosalia Indah di Google Maps kepada  Wamen Komdigi  Nezar Patria. Keluhan itu disampaikan Asisten Manager Layanan Rosalia Indah, Okki Mardianto dalam acara dialog bertema “Merawat Keadaban Bangsa di Tengah Desakan Epidemi Disinformasi dan Supremasi Kecerdasan Buatan” di Monumen Pers Solo, hari ini.

Talskhow tersebut merupakan rangkaian acara Pengukuhan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030. Okki mengungkapkan, setahun belakangan ini pihaknya mendapat kendala banyaknya penipuan online yang mengubahn nomor agen pemesanan Rosalia Indah di Google Maps maupun pembuatan titik-titik agen fiktif.

“Kami memiliki jaringan agen penjualan tiket dari Jember sampai Palembang sekitar 270 titik di Google Maps dan hampir 90 persen itu nomor teleponnya dimodifikasi oleh pelaku kejahatan siber.”

“Sehingga banyak calon penumpang, mungkin ya rendahnya literasi dalam memvalidasi informasi, akhirnya pesan tiket lewat nomor yang tidak seharusnya,” ungkapnya.

Dari data yang dihimpun Rosalia Indah dari Januari-Agustus 2025, aduan yang disampaikan kepada manajemen berjumlah 618 kasus dengan nilai total transaksi lebih dari Rp 300 juta. “Akhirnya ketika penumpang datang mau berangkat, tidak bisa, tiketnya tidak ada karena memang bayarnya tidak ke kami,” ungkapnya.

Okki berharap adanya evaluasi terhadap Google karena pelaku kejahatan membuat lokasi palsu pada Google Maps yang mana pihak Rosalia Indah sulit mengubah semua informasi tersebut.

Hal ini dikarenakan para pelaku dengan mudah mengubah informasi yang ada, seperti halnya mengubah informasi pada platform Wikipedia. “Saya mohon ada atensi dari Komdigi karena masyarakat sudah tergantung dengan Google untuk mencari informasi, sehingga apa yang ada di Google entah itu alamat blog palus, nomor telepon palsu, orang itu percaya.”

Menurutnya, baik masyarakat maupun industri mengalami kerugian terhadap aksi kejahatan siber. “Ini tidak hanya terjadi di kami, bahkan Persatuan Hotel Indonesia pernah mengalami hal sama. Termasuk kasus indekos fiktif di UNS (Universitas Sebelas Maret) beberapa waktu lalu.”

“Orang jauh mau booking kos-kosan untuk setahun ke depan, waktu datang ternyata kos-kosan fiktif,” lanjutnya.

Nezar Patria juga menyarankan Rosalia Indah memaksimalkan platform khusus sebagai sumber informasi dan pembelian tiket. “Itu jauh lebih terjamin untuk keamanan para pelanggan,” ungkapnya. (jal)

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *