Toleransi Beragama Menurut Nurcholish Madjid

Oleh: Kurniawan Zulkarnain*

Toleransi beragama menurut Nurcholish Madjid– yang dikenal dengan panggilan akrab,Cak Nur –adalah sikap saling pengertian dan penghargaan yang dibangun atas logika titik-titik temu antar-umat beragama, bukan semata karena sikap saling membiarkan.

Cak Nur menekankan bahwa setiap umat beragama harus menyadari bahwa toleransi terhadap agama lain adalah tanggung jawab dan kewajiban yang harus dijalankan dalam kerangka ajaran agama masing-masing di tengah keberagaman agama (pluralitas). Dalam hal ini, semua agama dianggap memiliki kebenaran yang harus dihormati oleh yang lain, tanpa adanya pemaksaan pengakuan kebenaran tertentu.

Lebih jauh, Cak Nur mengajarkan bahwa toleransi beragama bukan berarti masa bodoh terhadap agama sendiri atau tidak berdakwah, melainkan tetap menyampaikan kebenaran dengan berpegang pada etika dan tata krama sosial serta menghargai hak individu dalam memilih agama secara sukarela.

Sikap Inklusif Wujud Toleransi

Cak Nur juga menekankan bahwa fanatisme dan toleransi dianggap positif jika seseorang memegang teguh ajarannya dan sekaligus menghormati ajaran orang lain berdasarkan kaidah agama masing-masing. Pandangan Cak Nur cenderung inklusif dan pluralis, misalnya melalui praktik mengikuti doa lintas agama, dan menganggap pluralisme agama sebagai kehendak Tuhan yang harus diterima serta menjadi dasar dialog antarumat beragama (bukan konflik).

Secara ringkas, toleransi menurut Cak Nur  adalah sikap aktif menghargai, menghormati klaim kebenaran agama lain dengan kesadaran bahwa pluralitas agama adalah realitas yang Tuhan kehendaki, serta kewajiban menjalankan ajaran agama secara bertanggung jawab dalam konteks kerukunan dan keterbukaan antar umat beragama. Wallahu ‘Alam Bi Sowab.

* Konsultan Pemberdayaan Masyarakat  dan Pencinta Ilmu Pengetahuan

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *