Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir: Susunan Pengurus PWI Pusat 2025–2030

Pijarberita.com—Jakarta, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, Senin di Jakarta, didampingi Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari,  mengumumkan susunan pengurus PWI Pusat periode 2025–2030. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Pengurus PWI Pusat yang digelar di Hall Dewan Pers.

Akhmad Munir yang akrab disapa Cak Munir di Jakarta mengatakan, kepengurusan PWI Pusat kali ini merupakan sebagai Kabinet Persatuan” yang diharapkan dapat semakin solid dan kompak untuk mengawal peran masyarakat pers di tengah tantangan disrupsi media.

“Wartawan harus teguh dalam menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.  Untuk itu, Pengurus PWI  akan hadir mendampingi seluruh anggota agar menjaga komitmen tersebut. Diharapkan dengan kepengurusan ini, PWI dapat turut membangun ekosistem Pers Nasional yang sehat, menghadirkan wartawan kompeten yang menyajikan informasi akurat dan benar,” kata Akhmad Munir yang sehari-haru sehari menjabat sebagai Direktur Utama LKBN ANTARA.

Munir menganalogikan informasi yang disajikan wartawan sebagai  makanan bergizi  bagi public di tanah air. “Dengan informasi yang sehat, masyarakat tentu akan lebih kuat dan cerdas, dibandingkan jika terus-menerus disuguhi hoaks dan disinformasi di tengah derasnya arus informasi digital,” ungkapnya.

Tokoh Pers Nasional Duduki Struktur Strategis

Akhmad Munir, Jurnalis senior dalam Kabinet Persatuan didampingi oleh Atal S. Depari sosok wartawan senior yang juga mantan Ketum PWI Pusat periode 2019-2023. Sedangkan, posisi Sekretaris Jenderal adalah Zulmansyah Sekedang — mantan Ketua Umum PWI versi KLB yang juga merupakan mantan Ketua PWI Riau dua periode. Untuk Posisi Bendahara Umum dipercayakan kepada Marthen Selamet Susanto, Pemimpin Redaksi Koran Jakarta. Adapun Zulkifli Gani Ottoh, mantan Ketua PWI Bidang Organisasi kembali didaulat di posisi yang sama.

Sedangkan Dewan Penasihat PWI Pusat akan dipimpin oleh Suryopratomo, mantan Pemimpin Redaksi Kompas dan Metro TV yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Singapura. Sementara itu, Ilham Bintang, pendiri Cek & Ricek dan pelopor Jurnalisme Infotainment serta mantan Ketua Dewan Kehormatan PWI, menempati posisi Wakil Ketua Dewan Penasihat. Posisi Sekretaris Dewan Penasihat diisi oleh Sasongko Tedjo, mantan Pemred Suara Merdeka, yang juga mantan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat.

Di posisi jajaran anggota Dewan Penasihat terdiri dari tokoh-tokoh besar dengan latar belakang dan keahlian yang beragam. Ada Karni Ilyas, jurnalis senior sekaligus pendiri Indonesia Lawyers Club. Tribuana Said — putra pendiri Harian Waspada Ani Idrus dan Pendiri LPDS. Nama besar lain yang bergabung adalah Dahlan Iskan,  pendiri Jawa Pos Group yang juga pernah menjabat sebagai Dirut PLN dan Menteri BUMN.

Kehadiran jurnalis perempuan senior juga mewarnai Dewan Penasihat melalui Retno Pinasti, Pemimpin Redaksi SCTV dan Indosiar. Kemal Effendi Gani, Pemimpin Umum dan Pemred Majalah SWA. Asro Kamal Rokan, mantan Pemred Republika yang, kini menjabat Presiden ISWAMI.

Struktur ini juga diperkuat oleh Agung Dharmajaya, mantan Wakil Ketua Dewan Pers yang dikenal sebagai pakar regulasi media dan penyiaran. Sementara itu, Iman Brotoseno, Dirut TVRI sekaligus sutradara film, menambah warna dengan latar belakang pengurus PWI. Lalu ada Hendrasmo, Dirut RRI sekaligus doktor Ilmu Politik yang sebelumnya pernah berkarier di BBC.

Sementara itu, Dewan Pakar dipimpin oleh Dhimam Abror, mantan Pemred Jawa Pos dan Bola, bersama Nurjaman Mochtar mantan Pemred ANTV, sebagai Sekretaris. hadir pula jurnalis muda seperti Alfito Deannova Pemred Detik.com mengisi posisi anggota Dewan Pakar serta Aiman Witjaksono sebagai Wakil Ketua Departemen Hukum & HAM.

Dengan struktur yang solid dan representatif ini, PWI Pusat periode 2025–2030 diharapkan mampu menjadi jangkar stabilitas sekaligus motor inovasi dalam dunia pers nasional. Sinergi antara pengalaman panjang, keahlian khusus, serta semangat pembaruan menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah organisasi, demi terciptanya ekosistem media yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di era digital. (jal)

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *