Pijarberita.com – Serang, Banten merupakan kandidat kuat untuk menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional atau HPN tahun 2026. Pasalnya, Banten dibidik untuk membawa misi yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir mengungkapkan hal tersebut seusai audiensi dengan Gubernur Banten Andra Soni di Gedung Negara, Serang, Kamis (18/9). Dikatakan, mudah-mudahan ada sinergi positif antara PWI Pusat, PWI Banten dengan Pemerintah Provinsi Banten. “Semoga lancar untuk saling berkolaborasi menggerakkan ekonomi pembangunan di Banten,” kata Akhmad Munir yang sehari-hari Direktur Utama LKBN ANTARA.
Munir, menambahkan Banten banyak peninggalan tradisi dari sejarah yang sangat kuat. Agamis, karena masyarakatnya terkenal religious. Selain itu, Banten merupakan pusat pergerakan kebangsaan. “Kami berusaha memadukan tema HPN agar harmoni dalam menggerakkan ekonomi Banten sejalan dengan program pemerintah pusat,” ungkap Munir sembari menambahkan tema HPN 2026, memadukan kepentingan nasional dengan karakter khas Banten.
Peringatan HPN, kata Munir tidak hanya sekadar acara seremonial, melainkan sarana mengangkat potensi lokal sekaligus memperkuat kontribusi pers dalam pembangunan. “Mudah-mudahan kolaborasi ini membawa manfaat bagi Banten maupun secara nasional,” ujar Munir.
Sementara Gubernur Banten Andra Soni mengatakan penetapan Provinsi Banten sebagai tuan rumah, hal yang sangat membanggakan dan Banten siap menyukseskan peringatan Hari Pers Nasional tahun 2026, sekaligus menekankan pentingnya peran pers dalam mendukung pembangunan daerah.
“Provinsi Banten mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Pers Nasional yang akan berlangsung pada Februari 2026. Semoga nanti Banten bisa melaksanakannya dengan baik,” kata Andra Soni.
Audiensi dengan Gubernur Banten tersebut, Ketua Umum PWI Pusat didampingi sejumlah pengurus utama antara lain Sekjen Zulmansyah Sekedang, Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari, Ketua Bidang Kerjasama Ariawan, Ketua Bidang Pendidikan Agus Sudibyo, dan Bendahara Marthen Selamet Susanto. (jal)
Editor: Jufri Alkatiri