Andy Setioaji: Tangan yang Tidak Sempurna, Penuh Arti di Dapur Makan Bergizi

Pijarberita.com, Blora– Di tengah-tengah isu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membuat was-was masyarakat — ada seseorang yang bergantung pada program tersebut yang dijadikan mata pencaharian. Terlebih, dia seorang difabel yang memiliki keterbatasan dalam mencari pekerjaan.

Salah satunya, Andy Setioaji — pria berusia 30 tahun itu, dengan potongan rapinya tampak antusias menyenangi pekerjaan yang telah dia tekuni selama 3 bulan sebagai tukang cuci ompreng di dapur SPPG Klopoduwur. “Alhamdulillah sudah 3 bulan kerja di sini. Nyuci Ompreng dari siang sampai malam,” ujarnya kepada pijarberita.com.

Andy mengaku  bersyukur adanya program MBG ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan. Terlebih, seorang difabel seperti dirinya. “Ya walaupun saya ada kekurangan di tangan sebelah kiri, tetapi, di sini saya kerja dengan profesional,” katanya.

Menurut Andy, lingkungan kerja di dapur membuat da  betah dan nyaman. Sehingga, dia berharap masih bisa mendedikasikan dirinya untuk program tersebut. “Lingkungannya suportif dan nggak memandang fisik seseorang,” ujarnya.

Andy sebelumnya membantu kakaknya menjual rokok, namun secara mendadak, dia mengaku tidak  bisa melanjutkan karena alasan tertentu. Walau begitu, dia tidak  menyerah dengan nasib. Menurutnya, pekerjaan yang dia jalani saat ini cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya.  “Dulu nyales sembako. Sudah 7 tahun sama kakak. Lalu nganggur. Terus dapat info ada tukang cuci ompreng,  saya langsung lamar dan masuk. Alhamdulillah dikasih kesempatan,” jelasnya.

Sementara itu, Mitra SPPG Kelopoduwur, Andri Sanjaya, mengaku tidak salah memilih Andy sebagai salah satu pilar dapurnya itu. Menurutnya, semangat kerja Andy lebih bagus daripada rekan timnya yang lain.

“Saya tahu dia punya kekurangan tetapi di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Nah, etos kerjanya si Andy ini, jujur gak kaleng-kaleng. Dari puluhan personil di dapur, Andy ini semangatnya paling tinggi. Jadi ikon tersendiri untuk dapur kami,” ujar Andri Sanjaya. (Rahul Oscarra Duta)

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *