Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, Dikukuhkan sebagai Pendekar Tapak Suci

Pijarberita.com- Malang, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, dikukuhkan sebagai Pendekar Kepala Kehormatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah pada acara pembukaan Kejuaraan Dunia (Kejurdun) Tapak Suci ke-2 tahun 2025, di Universitas Brawijaya, Malang, Jumat.

Abdul Mu’ti mengungkapkan rasa syukur terhadap kepercayaan yang diberikan pihak penyelenggara dan pengukuhan tersebut  menjadi tanggung jawab besar untuk terus memperkuat peran pendidikan dalam membentuk generasi yang tangguh, tidak hanya dalam aspek intelektual, tetapi juga spiritual dan moral.

“Kejuaraan dunia ini menjadi bukti nyata kontribusi Tapak Suci dalam membangun generasi Indonesia yang kuat dan hebat. Tapak Suci bukan hanya olahraga, tetapi juga media pembentukan karakter—olah pikir, olah rasa, dan olah hati,” kata Abdul Mu’ti

Pengukuhan Prof Abdul Mu’ti berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Naskah keputusan tersebut dibacakan langsung oleh Sekretaris Umum PP Tapak Suci, Pendekar Besar H. A. Fanan Hasanudin,

Sedangkan prosesi pengukuhan dipimpin oleh Ketua Umum PP Tapak Suci, Afnan Hadi, yang secara resmi menetapkan Abdul Mu’ti sebagai Pendekar Kepala Kehormatan. Dalam kesempatan yang sama, lima tokoh Muhammadiyah turut dikukuhkan sebagai Pendekar Madya Kehormatan yaitu  Hajrianto Y. Thohari, Yendra Fahmi, Danang Witaksono, Muhammad Ikhwan Ahada, dan Zakir Jamaluddin. “Dengan iman dan akhlak, kita menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak, kita menjadi lemah,” ujar Mentri Mu’ti, menyerukan prinsip dasar perguruan seraya menutup sambutannya.

Acara pengukuhan berlangsung khidmat dan disaksikan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah nasional dan daerah, termasuk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus pendekar Tapak Suci, Muhadjir Effendy; Duta Besar RI untuk Tunisia; Rektor Universitas Brawijaya, Widodo; serta jajaran pimpinan Tapak Suci dari seluruh Indonesia

Seni bela diri Tapak  Suci  bukan sekadar warisan tradisi, tetapi sebagai sarana perjuangan dakwah dan pendidikan berkemajuan. Dengan hadirnya Menteri Abdul Mu’ti sebagai pendekar kehormatan, Tapak Suci tidak hanya memperkuat barisan keilmuannya, tetapi juga memperluas cakupan dakwahnya di ruang-ruang strategis kenegaraan. (jal)

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *