Peradaban Barat di Persimpang Jalan

Oleh: Kurniawan Zulkarnain*

Pengakuan mengejutkan terlontar dari Sir Keir Starmer,Perdana Menteri Inggeris yang dikutif Harian The Sun. Pernyataannya mengandung sinyal jujur tentang hakekat persoalan antara Dunia Barat dan Dunia Islam. Starmer  mengatakan, “Kami kini berada dipersimpang menakutkan–melanjutkan nilai-nilai Liberal berarti membuka pintu arus Islamisasi — sementara kembali ke Gereja akan menghancurkan fondasi liberalisme yang menjadi kebanggaan kami. Generasi muda kami bahkan tidak percaya lagi pada Yesus dan  tidak mungkin kembali ke Gereja setelah badai keterbukaan tanpa batas melanda Eropa”

Terkait pernyataan Starmer  tersebut, Saya jadi teringat Bukunya Samuel Hutington bertajuk Clash of Civilazation  alias Benturan Peradaban yang terbit tahun 1993.  Hutington  mengatakan —  pasca perang dingin tidak ada lagi pertarungan ideologi (Kapitalisme vs Komunisme) yang muncul adalah benturan peradaban.

Menurut Hutington terdapat 7 Zona Peradaban tiga diantaranya adalah Pertama:  Peradaban Barat yang meliputi Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan Australia. Kedua:  Peradaban Islam yang meliputi negara-negara  di Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah,  dan sebagian Asia Tenggara dan Ketiga:  Peradaban Konfusianisme (Tiongkok/Cina, Korea, dan Vietnam).

Akar benturan peradaban terletak pada  adanya perbedaan budaya dan agama yang mendalam antar-negara, pelaksanaan modernisasi meningkatkan kesadaran identitas budaya dan  kebangkitan identitas peradaban menggantikan ideologi politik.

Dalam beberapa dasawarsa  terakhir telah bangkit kekuatan baru yakni Negara Iran (Representasi Peradaban Islam) dan Negara RRC (Representasi Peradaban Konfusianisme). Mereka telah melakukan modernisasi dan bangkit serta  maju menandingi Amerika dan Eropa (Peradaban  Barat) tanpa harus terbaratkan dan berdiri tegar pada akar budayanya.

Kebangkitan Peradaban Islam

Kebangkitan Peradaban Islam yang diwakili  Iran dipengaruhi oleh kombinasi antara lain potensi sumber daya alam, tekanan geopolitik, embargo internasional, serta kekuatan budaya dan teknologi domestik dan apresiasi terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kemajuan Iran dibidang Ekonomi sebagai negara yang memiliki cadangan minyak terbesar ke-4 dan gas alam ke-2 telah berhasil mengembangkan teknologi penyulingan dan Petrokimia Iran merupakan pengekspor minyak dan gas walaupun sering terkendala oleh sanksi internasional.

Negara Iran juga mengalami kemajuan pesat dalam bidang teknologi Nuklir – merupakan negara Muslim pertama mengirim satelit ke Orbit (2009). Iran  mampu mengembangkan Rudal Balistik jarak menengah dan panjang.

Pada sektor bioteknologi dan kedokteran Iran sangat maju termasuk produksi vaksin dan transplantasi organ. Dibidang Pendidikan, Iran memiliki angka literasi yang tinggi (lebih dari 85%) dan ratusan universitas dan medis. University  Syarif Of Technology dikenal secara internasional — menjadi ikon keunggulan Ilmu Pengetahuan di Timur Tengah.

Selanjutnya, Iran telah memainkan peran penting di kawasan Timur Tengah, dengan mendukung kelompok-kelompok  seperti Hisbullah di Lebanon, Houthi di Yaman dan Milisi Syiah di Irak dan Suriah. Iran mampu mempengaruhi  politik regional melalui strategi  poros perlawanan terhadap  Barat dan Israel.

Kebangkitan Peradaban Konfusianisme melalui Tiongkok/Cina

Pada bidang ekonomi,melakukan reformasi pada tahun  1978 dibawah kepemimpinan  Deng Xiaoping ,Cina mulai beralih dari ekonomi sosialis terpusat menuju ekonomi pasar sosialis. Pertumbuhan ekonomi sangat cepat, Cina mengalami pertumbuhan GDP rata-rata 8-10% selama lebih dari 30 Tahun.

Kemajuan Cina di bidang ekonomi merupakan transfornasi paling dramatis dalam sejarah moderen. Dalam bidang teknologi dan Inovasi Cina mengembangkan perusahaan seperti Huawei, Xiaomi, BYD, dan DJI menjadi perusahaan pemain global. R&D (Penelitian dan Pengembangan)  Cina melakukan investasi besar dalam kecerdasan buatan (AI), semikonduktor,  dan Teknologi luar angkasa.

Dalam bidang Infrasuktur Cina membangun transfortasi moderen berupa jaringan kereta cepat (high speed railway)  terpanjang didunia. Proyek-proyek besar seperti bendungan tiga Ngarai, pelabuhan besar, jembatan antar pulau hingga proyek Belt and Road Initiative (BRI).

Pada sektor pertahanan, Cina melakukan modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat yang diperkuat dengan teknologi militer moderen berupa kapal induk,satelit militer dan sistem rudal canggih. Ambisi Geopolitik yaitu terlibat aktif di laut Cina Selatan,Taiwan, dan kemitraan strategis global. Perlu dicatat bahwa  Cina merupakan eksportir terbesar di dunia terutama ke AS, Eropa, dan Asia Tenggara. Cina memiliki cadangan devisa terbesar di dunia.

Peradaban Barat di Persimpangan Jalan

Peradaban barat berada dipersimpangan jalan, dimana  Negara barat (Amerika, Eropa Barat, Canada, dan Australia) dalam situasi krisis identitas, arah politik, ekonomi. dan budaya. Hal ini menujukkan bahwa mereka sedang menghadapi tantangan besar dan memaksa mereka memilih arah baru atau mereformasi diri.

Negara barat tengah mengalami kemunduran demokrasi yakni demokrasi formal tetapi lemah dalam kebebasan sipil, supremasi hukum,  dan transparansi.Pemimpin yang terpilih secara demokratis menjadi otoriter dan melawan hukum. Terjadi de-industrialisàsi dan otomatisasi menyebabkan pekerjaan tradisional hilang dan keresahan sosial kelas menengah dan kaum buruh.

Lonjakan migrasi (terutama dari Timur Tengah dan Afrika) disatu sisi dan ada de-populasi telah menguji toleransi budaya barat dan mengancam identitas nasional mereka. Meningkatnya jumlah ummat Islam dan perpindahan agama menjadi indikatornya. Banyak Gereja kosong dijual – sementara jumlah  umat Islam di Eropa meningkat pesat sejak tahun 1990-an akibat migrasi dari Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan — ditambah dengan  kelahiran yang lebih tinggi dibanding dengan non-Muslim.

Banyak Masyarakat Barat sedang mengalami kegalauan antara ketiaan menganut nilai Liberal Klasik (kebebasan individu dan pluralisme ) dan realitas sosial-politik baru yang menuntut ketegasan identitas dan terbangunnya nilai-nilai  baru sebagai acuan.

Dari uraian di atas pernyataan Sir Keir Starmer PM Inggeris menjadi salah satu indikator bahwa Peradaban Barat sedang  berada dipersimpang jalan — sementara Peradaban Islam dan Konfusianisme mengalami kebangkitan yang signifikan. Walahu ‘Alam Bi Sawab.

*Ketua Umum HMI Cabang Ciputat 1978-1979

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *