Kota Medan dan Tebing Tinggi Dilanda Banjir

Pijarberita.com, Medan – Tiga bencana banjir terjadi di Provinsi Sumatera Utara, salah satunya melanda Kota Medan, Sabtu  pukul 23.00 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah di Kota Medan menggenangi sejumlah rumah warga. Kenaikan debit air secara tiba-tiba memaksa sekitar 845 warga mengungsi ke tempat ibadah dan sekolah terdekat.

Banjir menggenangi delapan kecamatan dan delapan belas kelurahan yakni  Kecamatan Medan Maimun (Kelurahan Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru), Kecamatan Medan Johor (Kelurahan Kwala Bekala, Pangkalan Masyhur, dan Gedung Johor), Kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah), Kecamatan Medan Polonia (Kelurahan Sari Rejo, Anggrung, dan Polonia),

Selain itu, banjir juga melanda Kecamatan Medan Labuhan (Kelurahan Sei Mati, Martubung, dan Pekan Labuhan) Kecamatan Medan Selayang (Kelurahan Beringin), Kecamatan Medan Baru (Kelurahan Titi Rantai), Kecamatan Medan Amplas (Kelurahan Bangun Mulia).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, BPBD Kota Medan bersama instansi terkait segera melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan di lokasi kejadian. Petugas di lapangan membantu evakuasi sebanyak 69 warga terdampak banjir serta mendata kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di pengungsian. Hingga Minggu (12/10), air masih menggenangi rumah warga. Masyarakat di sekitar lokasi banjir diimbau agar tetap siaga apabila terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba.

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyatakan, 3.799 kepala keluarga atau 10.841 jiwa terdampak dan 3.361 rumah terendam banjir. Banjir terjadi juga di Kota Tebing Tinggi setelah dampak hujan deras dan tanggul Sungai Bahilang di Kecamatan Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai jebol, pada Minggu (12/10),

pukul 12.00 WIB. Peristiwa tersebut merendam dua kecamatan dan empat kelurahan di wilayah Kota Tebing Tinggi, yakni Kecamatan Padang Hulu (Kelurahan Persiakan) dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota (Kecamatan Pasar Gambir, Mandailing, dan Pasar Baru).

Selain berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait dalam melaksanakan asesmen dan memastikan kebutuhan mendesak warga, BPBD Kota Tebing Tinggi juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) serta koordinator operator pintu Bendung Bajayu dan Bendung Sibarau. Hal ini untuk mengetahui kondisi dan kenaikan debit air Sungai Padang dan Sungai Bahilang mulai dari daerah hulu sampai ke daerah hilir.

Berdasarkan data sementara dari BPBD setempat, 647 kepala keluarga atau 2.531 jiwa warga terdampak serta 640 rumah terdampak banjir ini. Tinggi muka air berkisar antara 30 – 70 cm. Dilaporkan pada Minggu (12/10), kondisi air di Sungai Bahilang masih tinggi sedang di Sungai Padang normal. (jal)

Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *