Pijarberita.com-Jakarta, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, ibadah kurban merupakan bentuk penyucian diri dari sifat kebinatangan, sifat main menang sendiri, dan sifat main terabas aturan.
“Menyembelih kurban merupakan wujud ketaatan kepada Allah dan kepedulian sosial untuk menyucikan jiwa dari sifat-sifat kebinatangan, seperti rakus, mau menang sendiri, memaksakan kehendak, menerabas aturan, egois, dan sifat-sifat tercela lainnya,” kata Mu’ti di Jakarta, Jumat. Dikatakan, momentum Idul Adha menjadi ajang memperkuat solidaritas, kepedulian sosial, dan keteladanan dari institusi pemerintah terhadap masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Ketua DKM MBT Mariman Dato mengatakan,Kemendikdasmen mendistribusikan 108 ekor hewan terdiri dari 82 ekor sapi dengan total bobot lebih dari 53,2 ton dan kambing sebanyak 26 Ekor dengan bobot 780 kg. Potensi daging segar yang dihasilkan sebanyak 15,7 ton akan dikemas menjadi paket 1.5 kg yang akan dibagikan kepada 10.480 mustahik yang tersebar di 35 provinsi, dari Aceh hingga Papua, dengan sasaran utama para mustahiq di sekitar lingkungan pendidikan dan masyarakat yang membutuhkan.
Menurut Mariman yang juga Staf Ahli Mendikdasmen, sebagai kementerian yang mengusung visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, program tebar kurban untuk negeri ini merupakan komitmen Kemendikdasmen untuk tidak hanya memberikan layanan pendidikan, tetapi juga menjadi teladan dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian, dan gotong royong.
“Melalui momentum Idul Adha ini, Kemendikdasmen berharap program ini menjadi penguat nilai kebersamaan dan semangat berbagi, sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menghadirkan keberkahan dan kebaikan yang merata di seluruh pelosok negeri,” kata Mariman Dato.
Kemendikdasmen melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitut Thalibin (MBT), untuk kali pertama pada tahun 2025 ini melaksanakan ibadah kurban dengan mengangkat tema Kemendikdasmen Menebar Kurban untuk Negeri.
Program Menebar untuk Negeri ini mendapat dukungan dari sejumlah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang siap menerima dan menyalurkannya kepada mustahik. Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Ahmad Dahlan mekanisme kurban dilakukan melalui proses kolaborasi bersama Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Guru dan Tenaga.
Sedangkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Sukadiono mengapresiasi pelaksanaan program tebar hewan kurban Kemendikdasmen. Kurban adalah wujud nyata dari kepedulian terhadap yang lemah dan membutuhkan. “Kami merasa senang, karena ini bentuk kepeduliaan dari instansi pemerintah kepada masyarakat yang kurang beruntung meskipun penyalurannya melalui ormas Islam khususnya Muhammadiyah, “kata Sukadiono. (jal)
Editor: Jufri Alkatiri