Renungan Malem Jemuwah: The Power of  Dzikir (bag-3)

Oleh: Anwar Rosyid  Soediro*

Dzikir Asmaul-Husna

Asmaul Husna merujuk pada 99 nama Allah yang indah dan mengandung makna spiritual dan esoteris yang dalam dalam Islam. Setiap nama ini mewakili atribut atau kualitas Allah yang berbeda. Aplikasi Asmaul Husna bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, menemukan kedamaian spiritual, dan mencapai tujuan tertentu melalui pembacaan nama-nama ini, penggunaannya dalam doa, dan penerapannya dalam berbagai bidang kehidupan.

Prinsip Dasar dalam Al-Qur’an:

Allah Swt  memperkenalkan Diri-Nya dengan nama-nama indah (Asmaul Husna) dalam Al-Qur’an;”Allah-lah pemilik nama-nama yang paling indah. Maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu.” (Surat Al-A’raf, ayat 180) Nama-nama ini mengungkapkan belas kasih, keadilan, kebijaksanaan, dan kekuasaan Allah.

Dipercayai bahwa setiap nama memiliki kekuatan yang efektif dalam tatanan alam semesta, dalam kehidupan manusia, dan dalam perkembangan spiritualnya. Mengingat Nama-nama terindah memungkinkan manusia untuk dipenuhi dengan energi spiritual dan mencapai kedewasaan spiritual.

Area Penerapan Asmaul Husna:

Metode yang paling umum untuk membangun hubungan spiritual adalah dengan mengulang Asmaul Husna beberapa kali. Misalnya: “Ya Rahman” (Yang Maha Penyayang): Dibacakan 100 kali untuk kedamaian spiritual. “Ya Syafi” (Yang Maha Penyembuh): Dibacakan untuk masalah kesehatan.

Menyebutkan Asmaul Husna dengan pikiran yang mendalam menenangkan pikiran dan membantu seseorang memahami arti nama-nama Allah. Agar doa diterima, nama-nama yang tepat dari Asmaul Husna dipilih dan disebutkan dalam doa. Misalnya: Untuk rezeki, didoakan nama Ya Razzak, dan untuk cinta dan kasih sayang didoakan nama Ya Wadud.

Setiap nama Asmaul Husna memiliki nilai angka tertentu menurut perhitungan Abjad. Nilai-Nilai ini digunakan untuk menentukan jumlah dzikir dan pengaruhnya.  Misalnya: Nilai Abjad nama “Ya Allah” adalah 66; diyakini bahwa pengaruh spiritualnya meningkat ketika nama ini didzikirkan sebanyak 66 kali. (ALLAH —> Alif 1 + lam 30 + lam 30 + ha’ 5 = 66). Asmaul Husna sering digunakan dalam jimat (hizib)dan amulet. Nama-Nama ini dikombinasikan dengan simbol-simbol tertentu dan dibawa untuk perlindungan, penyembuhan atau kesuksesan.

Asmaul Husna juga digunakan dalam memecahkan masalah spiritual dan psikologis. Misalnya: Ya Salam“(Pemberi Kedamaian) dibaca 131 kali untuk mengatasi rasa takut dan cemas. “Ya Latif” (Yang Maha Pemurah) dibacakan sebanyak 129 kali untuk penyembuhan spiritual.

Orang-orang didorong untuk fokus pada makna Asmaul-Husna untuk mengembangkan karakter mereka. Ya Sabur (Yang Maha Sabar) dibacakan untuk mengembangkan kesabaran. Ya Hakim (Yang Maha Bijaksana) digunakan bagi mereka yang mencari kebijaksanaan.

Bagaimana Cara Membaca Nama-Nama Allah? Buat niat sebelum memulai dzikir: Dzikir harus dilakukan dengan niat dan kesadaran. Misalnya, nama Ya Syafi  disebutkan dengan maksud penyembuhan.

Berwudhu: Penting untuk melakukan pembersihan spiritual

Pilih Lingkungan yang Damai: Lingkungan yang tenang dan sunyi membantu Anda berkonsentrasi. Bentuk Dzikir: Asmaul-Husna diulang beberapa kali dengan rangkaian asma-Nya. Misalnya, “Ya Razzak” dapat dibacakan sebanyak 308 kali, “Ya Latif” sebanyak 129 kali. Dzikir Rutin: Ketika nama tertentu dilafalkan secara rutin setiap hari, ikatan spiritual tercipta dan efeknya menjadi lebih nyata.

Beberapa Asmaul Husna Khusus dan Aplikasinya: Aplikasi dengan Niat; Membuat niat dalam setiap dzikir meningkatkan efek spiritual dari dzikir tersebut. Perhitungan Asmaul Husna dan Abjad Setiap Asmaul Husna memiliki nilai numerik tertentu. Angka-angka ini menentukan berapa kali dzikir harus diulang.  Misalnya: Nama Ya Allah: Nilai Abjad 66, Nama Ya Rahman: Nilai Abjad 298, Nama Ya Wadud: Nilai Abjad 20, dst. Angka-angka ini digunakan sebagai dasar untuk menciptakan energi spiritual.

Ya Rahman (298): Dibacakan untuk memohon belas kasihan dan kedamaian. Membacanya 100 kali di pagi hari memberikan kelegaan spiritual. Ya Shafi (391): Dibacakan untuk memperoleh kesembuhan. Dianjurkan untuk mengulanginya sebanyak 41 kali jika sakit. Ya Razzak (308): Dibacakan untuk rezeki dan kelimpahan. Membacanya sebanyak 308 kali setelah salat subuh dapat menjadi solusi untuk kesulitan keuangan. Ya Wadud (20): Dibacakan untuk cinta dan kasih sayang. Dibacakan sebanyak 20 kali untuk memastikan keharmonisan dalam hubungan antarmanusia. Ya Latif (129): Dibacakan untuk masalah mental dan fisik. Memberikan kelegaan spiritual jika dibacakan sebanyak 129 kali secara teratur. Ya Sabur (298): Dibacakan untuk kesabaran dan ketabahan. Membacanya sebanyak 298 kali setiap hari memberikan kekuatan di masa-masa sulit.

Menggunakan Asmaul Husna dalam doa meningkatkan kemungkinan doa diterima. Asmaul Husna adalah alat yang ampuh yang digunakan untuk mencapai kedamaian spiritual, penyembuhan, dan kedekatan dengan Allah melalui nama-nama Allah. Dzikir teratur, perenungan mendalam, dan praktik niat tulus menciptakan efek positif baik di dunia spiritual maupun fisik. Dengan memasukkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan sehari-hari,

Untuk dapat memahami

Agar lebih mudah memahami nama-nama Allah, Sayid sabiq, seorang guru besar di Universitas Al-Azhar Kairo, di dalam kitabnya Al-Aqaidul Islamiyah halaman 48-50 telah mengklasifikasi nama-nama Allah yang Baik (al-Asma’ul Husna) yang tercantum di dalam al- Qur’an ke dalam 8 kelompok.

1.Nama-nama yang berhubungan dengan Dzat Allah swt, seperti: al-Wahid (Maha Esa), al-Haq (Maha Benar), ash-Shamad (Maha Dibutuhkan). al-Awwal (Maha Pertama), al-Akhir (Maha Penghabisan), al-Quddus (Maha Suci), dan lain-lain.

2.Nama-nama yang berhubungan dengan penciptaan Allah SWT, seperti: al-Khaliq (Maha Pencipta), al-Mushawwur (Maha Pembentuk), al-Bari’ (Maha Pembuat), dan al-Badi’ (Maha Pencipta yang baru)

3.Nama-nama yang berhubungan dengan sifat kecintaan dan kerahmatan Allah swt, seperti: ar-Rahman (Maha Pengasih), ar-Rahim (Maha Penyayang), al-Mu’min (Maha Pemberi keamanan), al-Wadudu (Maha Pencinta), al-Barru (Maha Dermawan), al-Wahhab (Maha Pemberi), ar-Razzaq (Maha Pemberi rizqi), dan lain-lain.

4.Nama-nama yang berhubungan dengan keagungan dan kemuliaan Allah swt, seperti: al-Adzim (Maha Agung), al-‘Ali (Maha Tinggi), al-Qawiy (Maha Kuat), al-Aziz (Maha Mulia), al-Qahhar (Maha Pemaksa), al-Mutakabbir (Maha Megah), dan lain-lain.

5.Nama-nama yang berhubungan dengan ilmu Allah swt. Seperti: al-Alim (Maha Mengetahui), as-Sami’ (Maha Mendengar), al-Bashir (Maha Melihat), ar-Raqib (Maha Meneliti), al-Muhaimin (Maha Menjaga), al-Hakim (Maha Bijaksana), al-Khabir (Maha Waspada), as-Syahid (Maha Menyaksikan) dan al-Bathin (Maha Mengetahui yang tersembunyi).

6.Nama-nama yang berhubungan dengan kekuasaan Allah SWT dan pengaturan-Nya atas segala sesuatu. Seperti: al-Qadir (Maha Kuasa), al-Waliy (Maha Melindungi), al-Malik (Maha Merajai), al-Fattah (Maha Pembuka), al-Wakil (Maha Pemelihara Penyerahan) dan lain-lain

7.Nama-nama Allah lain yang tidak tercantum di dalam al-Qur’an tetapi merupakan sifat-sifat yang erat kaitannya dengan sifat atau perbuatan Allah Ta’ala yang disebutkan di dalam al-Qur’an. Seperti: al-Qabidl (Maha Pencabut), al-Baits (Maha Membangkitkan), al-Mubdi’u (Maha Memulai), al-Baqi (Maha Kekal) dan lain-lain.

8.Nama-nama Allah lain yang terambil dari makna atau pengertian nama-nama yang terdapat di dalam al-Qur’anul karim, Seperti: an-Nur (Maha Bercahaya), ar-Rasyid (Maha Cendekiawan), al-Adl (Maha Adil), as-Shabbur (Maha Penyabar), dan al-Jalil (Maha Luhur). Waallahu’alam. (Selesai)

*Pemerhati Keagamaan, Filsafat, dan Alumni UGM  Yogyakarta

 Editor: Jufri Alkatiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *